Minggu, 06 Mei 2018

Kekuatan besar yang dimiliki oleh pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar semakin ditakuti kandidat lawan. Ada-ada saja beragam upaya yang dilakukan demi merusak kesolidan kekuatan masif tersebut.

Kekuatan besar yang dimiliki oleh pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar semakin ditakuti kandidat lawan. Ada-ada saja beragam upaya yang dilakukan demi merusak kesolidan kekuatan masif tersebut.






Hal tersebut diungkapkan oleh Jubir NH-Aziz, Helmiati Madjid menyusul adanya tindakan adu domba yang dilakukan salah satu Media Swara Sulawesi News
berita online. Seperti diberitakan, salah satu Jubir NH-Aziz, Risman Pasigai meragukan komitmen Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse dalam memenangkan kandidat usungan dalam pilgub.

Padahal, Risman sendiri membantah sikap tersebut. Pernyataannya yang dipelintir memunculkan tindakan ada domba antara masing-masing kekuatan dalam kubu NH-Aziz.

Helmi pun menilai, upaya politik adu domba ini sebagai bentuk pelanggengan sistem penjajah di masa lampau. Saat negeri ini dijajah beratus-ratus tahun, pratik politik pecah belah memang dilancarkan para imperialis.



“Politik adu domba itu hanya kebiasaan penjajah. Saat Indonesia sudah merdeka, ternyata masih ada juga yang mengikuti kebiasaan penjajah,” ujarnya, Minggu (6/5).

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum UMI ini pun menjelaskan lebih lanjut, praktik pecah belah atau divide et impera yang dilakukan penjajah meliputi teknik agitasi, desas-desus, bahkan fitnah. Hal itu pulalah yang dilancarkan kepada Risman, RMS, dan NH-Aziz.

“Kalau gemar melakukan intimidasi seperti ini, bagaimana kita bisa mendapatkan pemimpin sesuai dengan nilai demokratis. Sekarang sudah bukan zamannya penjajahan, mari jalani dengan menghindari cara kotor seperti itu,” harapnya.

Diketahui, hubungan antara kekuatan di kubu NH-Aziz justru semakin solid. Dalam kunjungannya ke Sidrap, NH setia didampingi oleh seluruh elit partai pengusung. Adapun RMS berhalangan karena menjalani tugas partai di pusat, ia diwakili oleh Sekretaris DPW Nasdem Sulsel, Syaharuddin Alrif.

Walaupun demikian, RMS tetap menyambut hangat kedatangan NH di Bumi Nene Mallomo. Ia diwakili istrinya, Fatmawati selalu menjamu NH bersama rombongan di RMS Land. Bahkan, ia turut menyiapkan penginapan di vilanya, Puncak Mario


Tidak ada komentar:

Posting Komentar